April 28, 2012
Metamorfosis
Metamorfosis
Beberapa jenis hewan, yaitu serangga dan amfibi mengalami metamorfosis dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, sedangkan yang lain ada yang mengalami
metagenesis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara
bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Contoh hewan amfibi yang
mengalami metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak:
• Zigot.
• Zigot kemudian berkembang menjadi embrio.
• Larva (kecebong/berudu) terbentuk setelah 1 minggu. Awalnya kecebong
bernapas dengan
• tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Kemudian
terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Berudu hidup di air sebagai
herbivora.
Katak. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang
ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor.
Katak hidup di darat dan bersifat karnivora.
Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses metaformosis dengan adanya fase pupa atau
kepompong. Larva mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan serangga
dewasa. Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap. Larva kemudian
mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Setelah melewati tahap pupa,
serangga akan menjadi dewasa (imago). Contohnya kupu-kupu.
Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah:
Telur larva pupa (kepompong) dewasa (imago)
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna mempunyai bentuk
serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga
dewasa (imago). Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk
dewasa. Tahapan dalam metamorfosis tidak sempurna adalah:
Telur nimfa dewasa (imago)
Metagenesis
Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual.
Beberapa jenis hewan, misalkan ubur-ubur (Aurelia) dan tumbuhan tak berbiji
(paku dan lumut) mengalami proses metagenesis. Hewan dan tumbuhan yang
mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan
yang bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara
aseksual.
Dari gambar dibawah ini ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu
kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
berkenaan dengan pertumbuhan tubuh kita, misalkan pertumbuhan badan yang
semakin tinggi. Sedangkan perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap)
atau kejiwaan kita. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan
dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan
memiliki ciri yang berbeda tetapi kedua proses ini berlangsung bersamaan.
Tahap perkembangan manusia
Balita: - mulai mengenal lingkungan
- membutuhkan perhatian khusus dari orang tua
- senang bermain dan bersipat ke kanak-kanakan (manja)
- cenderung keras kepala dan suka menolak perintah
- membutuhkan jat giji yang banyak
- hormon pertumbuhan di hasilkan secara menibgkat
Sistem Pernapasan
SISTEM PERNAFASAN
Kita bernafas untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Proses pernapasan meliputi proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan, sedangkan ekspirasi adalah pengeluaran udara pernapasan dari alat pernapasan.
Alat Pernafasan
Alat pernapasan manusia tersusun dari hidung, faring, pangkal batang tenggorokan (laring), batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
a. Hidung
Hidung adalah tempat keluar masuknya udara pernapasan. Di dalam hidung, udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. Kemudian udara tersebut dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Selanjutnya udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
b. Faring Faring adalah saluran sepanjang 12,5–13 cm sebagai kelanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring. Posisi faring berada diantara saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
c. Pangkal tenggorokan (laring)
Pangkal tenggorokan terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Dinding bagian dalam dapat digerakkan oleh otot untuk membuka dan menutup glotis. Glotis adalah lubang/celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Pada saat proses menelan makanan, laring terangkat ke atas sehingga anak tekak menutup rongga glotis (rongga diantara pita suara), sehingga makanan tidak akan masuk ke dalam trakea.
d. Batang tenggorok (trakea)
Batang Tenggorok adalah saluran berongga dengan dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat otot polos yang berfungsi menjaga agar bronkus tidak mengempis saat bernapas. Trakea juga mengandung lendir dan silia yang berguna sebagai penyaring debu dan bakteri yang masuk bersama udara sehingga tidak sampai ke paru-paru.
e. Cabang batang tenggorok (bronkus)
Cabang batang tenggorok berupa percabangan trakea menuju paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Bronkus ini selanjutnya bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Pada bronkiolus yang paling ujung (bronkiolus respirasi) terdapat gelembung-gelembung alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran gas antara darah (di dalam pembuluh darah) dengan udara bebas. Oksigen dari udara berdifusi ke dalam darah sedangkan karbon dioksida dan uap air dari darah berdifusi ke udara.
f. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru berjumlahnya sepasang dan terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas yaitu oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut pleura. Di antara selaput rangkap ini terdapat cairan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika mengembang dan mengempis.
Proses Pernafasan
Proses pernafasan terdiri dari proses masuk (inspirasi) dan keluar udara (ekspirasi). Proses ini berkaitan erat dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja otot otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk. Prinsipnya ketika volume dada membesar, maka tekanan di dalam paru-paru lebih kecil sehingga udara masuk. Sebaliknya ketika volume dada mengecil, maka udara keluar.
Langganan:
Postingan (Atom)