Jenis Strategi Pembelajaran
Jum,at 28 Oktober 2011
Dalam interaksi kegiatan pembelajaran di kelas, baik
pengajar maupun peserta didik mempunyai peranan yang sama pentingnya.
Perbedaaannya terletak pada fungsi dan peranannya masing-masing. Pengajar tentunya
harus mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan peserta didiknya,
yang akan digunakan untuk membelajarkan peserta didik. Untuk itu peranan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran ialah berusaha secara terus menerus untuk
membantu peserta didiik membangun potensi yang dimilikinya. Pengajar harus
memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran.
Dalam memilih dan
menentukan strategi pembelajaran diperlukan pendekatan tertentu. Pendekatan
merupakan sudut pandang atau titik tolak untuk memahami seluruh persoalan alam
proses pembelajaran. Sudut pandang menggambarkan cara berfikir dan sikap
seorang pengajar dalam menjalankan atau melaksanakan profesinya. Seorang
pengajar yang profesional tidak hanya berpikir tentang apa yang akan diajarkan
dan bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa yang akan menerima
pelajaran, apa makna belajar bagi peserta didik, dan kemampuan apa yang ada
pada peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini berimplikasi
bahwa seorang pengajar harus mengetahui dan menguasai berbagai strategi
pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajarannya. Pengajar harus pandai
memilih strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat belajar
secara efektif dan efisien, serta mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi
pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dipilih oleh pengajar dalam
proses pembelajaran yang dapat membantu dan memudahkan peserta didik ke arah
tercapainya tujuan pengajaran tertentu.
Strategi Pembelajaran Berdasarkan Penekanan Komponen Dalam
Program Pengajaran
Seperti telah
dikemukakan di atas, berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program
pengajaran,terapat tiga macam strategi pengajaran, yaitu (1) strategi
pembelajaran yang berpusat pada pengajar, (2) strategi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, dan (3) strategi pembelajaran yang berpusat pada
materi pengajaran.
1. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Pengajar
Strategi pembelajaran
yang berpusat pada pengajar merupakan strategi yang paling tua, disebut juga
strategi pembelajaran tradisional. Ada yang berpendapat bahwa mengajar adalah
menyampaikan informasi kepada peserta didik. Dalam pengertian demikian, tekanan
strategi pembelajaran berada pada pengajar itu sendiri. Pengajar berlaku sebgai
sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan. Pengajar harus berusaha
mengalihkan pengetahuannya kepada peserta didik dan menyampaikan keterang atau
informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Belajar dalam pendekatan ini
adalah usaha untuk menerima informasi dari pengajar sehingga dalam aktivitas
pembelajaran peserta didik cenderung menjadi pasif. Strategi pembelajaran yang
berpusat pada pengajar ini disebut dengan teacher center strategies.
Teknik penyajian
pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik ceramah,
teknik demonstrasi, dan teknik antar disiplin.
2. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Peserta Didik
Tujuan mengajar
adalah membelajarkan peserta didik. Membelajarkan berarti meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk memproses, menemukan, dan menggunakan informasi
bagi pengembangan diri peserta didik dalam konteks lingkungannya. Strategi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, atau student center strategies,
bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan
usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Mengajar dalam arti ini adalah usaha untuk menciptakan suasana belajar bagi
peserta didik secara optimal. Yang menjadi pusat perhatian adalah peserta
didik, menitik beratkan pada usaha meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
menemukan,memahami, dan memproses informasi.
Peserta didik bukan
ojek pendidikan karena sebagai manusia ia adalah subjek dalam modalitas. Dalam
proses pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif untuk mengembangkan
dirinya di bawah bimbingan pengajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan
pembelajaran peserta didik harus diperlakukan dan memperlakukan dirinya bukan
sebagai objek, tetapi sebagai subjek aktif.dalam proses pembelajaran peserta
didik adalah manusia yang menjalani perubahan untuk menjadikan dirinya sebagai
seorang individu dan personal yang mempunyai kepribadian dengan kemampuan
tertentu. Dengan kata lain, aktualisasi diri (self actualization).
Berdasarkan pemahaman
tersebut,strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah strategi
pembelajaran yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran ini
pengajar berperan sebgai fasilitator dan motivator. Pengajar membantu peserta
didik untuk mengembangkan dirinya secara utuh sehingga pengajar harus mengenal
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan.
Teknik yang paralel
dengan strategi pembelajaran iniadalah tekni inquiri (inquiry), teknik satuan
pengajaran (unit teaching), teknik advokasi, teknik diskusi, teknik kerja
kelompok, teknik penemuan (discovery), teknik eksperimen, teknik kerja
lapangan, tenik sosiodrama, teknik non directive, dan teknik penyajian khusus.
3. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Materi
Pengajaran
Materi pelajaran
dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal. Materi formal adalah
pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi di sekolah sedangkan materi
informal adalah bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat informal ini dibutuhkan agar pengajaran
lebih relevan dan aktual atau berdasarkan situasi nyata.
Pendidikan yang berlangsung
di lembaga pendidikan formal adalah pendidikan yang terarah pada tujuan
tertentu. Salah satunya berorientasi pada disiplin ilmu pengetahuan, yang
mengantar peserta didik pada penguasaan ilmu pengetahuan atau materi
pengajaran. Sehubungan dengan itu, maka strategi pembelajaran diarahkan dan
disusun berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan atau materi pengajaran yang
menjadi sasarannya. Pada hakikatnya, suatu strategi pembelajaran terdiri atas
semua komponen materi atau paket pengajaran dan prosedur yang akan digunakan
untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Strategi pembelajaran
yang berpusat pada materi pengajaran, atau yang disebut dengan material center
strategies bertitik tolak pada pendapat yang mengemukakan bahwa belajara adalah
usaha untuk memperoleh dan menguasai informasi. Dalam hal ini,strategi
pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran. Menurut Gulo (2002) dalam
strategi ini perlu diperhatikan dua hal.
Pertama, kecenderungan pada dominasi kognitif dimana pendidikan
afektif dan keterampilan kurang mendapat perhatian yang memadai dalam kerangka
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kedua, materi pelajaran yang disampaikan di kelas dan yang
dimuat dalam buku teks, akan makin usang dengan makin pesatnya perkembangan
dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Materi pelajaran lebih berfungsi
sebagai masukan (input) yang akan berbaur dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran
yang berpusat pada materi berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang disertai arus globalisasi yang berakibat
pengajar tidak lagi menjadi sumber informasi. Sekolah tidak mungkin lagi
menjadi satu-satunya sumber informasi, karena banyak media yang dapat
digunakamn untuk mendapatkan informasi, seperti melalui media massa dan
elektronik.
Teknik
penyajian yang paralel dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada materi
pelajaran adalah tutorial, teknik modular, dan teknik pengajaran terpadu
(antardisiplin), teknik secara kasuistik, teknik kerja lapangan, teknik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa berikan coment
Terima kasih atas kunjungan anda