Maret 16, 2012

Komunitas Vegetasi

Di alam jarang sekali di temukan kehidupan yang secara individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok ataumembentuk koloni. Kumpulan berbagai jenis organism disebut komunitas biotik yang terdiri atas komunitas tumbuhan ( Vegetasi ), komunitas hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga macam komunistas itu berhubungan erat dan saling bergantung. Ilmu untuk menelaah komunitas ( masyarakat ) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran jenis – jenis tidak demikian terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu – individu dari satu macam spesies. Oosting memberikan definisi, komunitas adalah kumpulan organism hidup yang saling berhunungan baik antara mereka maupun lingkungan. Dari batasan yang ada, komunitas mempunyai beberapa kekhususan yaitu : 1. Komunitas biotic sebagai campuran hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar di suatu habitat, merupakan bagian terbesar dari ekosistem dan di cirikan adanya hubungan interaksi antara komponen biotic dan abiotik 2. Karena dalam habitat, utama biasanya kondisi lingkungan tidak besar variasinya maka tumbuhan yang ada menunjukkan kesenangan / perilaku yang khas sesuai dengan kndisi lingkungan itu. 3. Komunitas sebagai satu kesatuan sering terlihat batasnya, tetapi batas itu kadang – kadang tidak jelas. 4. Padang alang- alang, hutan tusam, di tentukan oleh unsure organismenya. 5. Selalu ada koeksistensi ( kooperasi ) 6. Adanya dominasi spesies 7. Di dalam komunitas selalu terjadi suksesi atau perubahan meskipun secara lambat. Komposisi Komunitas Karena ada hubungan yang hahs antara lingkungan dan organism, maka komunitas di suatu vegetasi di permukaan bumi ini menunjukkan diskontinyu. Sering sekali suatu komunitas bergabung atu tumpang tindih dengan komunitas lain. Karena tanggapan setiap spesies terhadap kondisi fisik, kimia maupun biotic disuatu habitat barlainan maka perubahan di suatu habitat cenderung mangakibatkan perubahan komposisi komunitas. Rentetan komunitas yang memperlihatkan pergantian gradual dalam suatu komposisi disebut continuum. Terdapat dua pandangan komposisi kmunitas yang berlawanan : 1. Pandangan Organisme 2. Pandangan individualism Panadangan organisme di kembangkan oleh clements. Menurut pandangan ini komunitas dianggap sebagai “ Organisme Super” yang merupakan stadium tertinggi per –kembangan organisasi organisme yang dari sel kejaringan, organ, spesies, populasi dan komunitas. Komunitas di anggap organisme super karena tumbuh beraturan dan di bawah keadaan tertentu dapat melakukan reproduksi dan secara fungsional memperlihatkan tingkatan yang lebih tinggi dari pada vegetasi / binatang atau individu yang membentuknya. Sedangkan pandangan individualistic dikembangkan oleh H. A Gleason yang di sokong oleh whittaker, Curtis dan Mc Intosh. Pandangan ini pendekatannya menekankan bahwa komunitas tidak perlu mencapai suatu komposisi yang seharusnya atau dalam keadaan stabil. Disini spesies merupakan bagian unit essensial karena hanya spesies dan bukannya komunitas yang dipengaruhi dalam antara hubungan dan distribusi. Suatu ekoton adalah suatu zona ( daerah ) peraliahan ( transisi ) atau pertemuan antara dua komunitas yang berbeda dan menunjukan sifat yang khas. Daerah transisi antara komunitas rumput dan hutan atau daerah peralihan teristerial merupakan contoh ekoton. Jadi ekoton merupakan pagar komunitas ( batas komunitas ). Seperti diketahui biasanya berubah secara perlahan – lahan atau secara gradient. Komunitas dapat berunbah secara tiba – tiba sebagai akibat lingkungan yang tiba – tiba terputus atau karena interaksi tanaman terutama kompetisi. Pada keadaan yang pertama ( tiba – tiba ) ekoton dapat di kenal jelas. Ciri – ciri yang khas dan batas yang jelas antara ekoton dan tetangganya ( disampingnya ) dengan demikian ekoton berisikan spesies yang lebih banyak dan kepadatan popilasi yang sering lebih dari komunitas disampingnya. Kecenderungan meningkatnya variasi dan kepadatan pada komunitas peralihan dikenal sebagai efek pinggir / tepi . Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di antara mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak, dan thallophyta, tumbuhan – tumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, hal ini disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan – perbedaan bentuk pedrtumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang – kadang meliputi klas – klas morfologi individu yang berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakakan kanopi pohon – pohon atau liana. Pada umumnya komunitas vegetasi melalui beberapa tingkatan dan proses sebagai berikut : 1. Nudasi yaitu terjadinya awal suksesi yang waktu itu habitat karena sesuatu hal ( erosi, deposit, glacial, glassier, perubahan iklim, aktifitas biotic ) menjadi tidak berpenghuni ( kosong ) ] 2. Migrasi disini meliputi kolonisasi pertama jadi migrasi itu datangnya suatu tumbuhan disuatu habitat yang mengalami nudasi itu, kedatangan tumbuhan manusia sebagainya. 3. Eksesis yaitu merupakan proses pemantapan pendatang ( immigrasi ) tetapi meskipun demikian tidak semua pendatang itu berhasil di tempat yang baru. Ini merupakan kombinasi beberapa factor yang menyebabkan berhasilnya immigrasi tersebut di tempat baru itu. 4. Agregasi yaitu mulanya vegetasi pioneer itu dating dalam jumlah yang sangat kecil dan mereka tumbuh saling berjauhan, kemudian vegetasi ini akan membentuk organ – organ reproduktif yang biasanya mudah tersebar di seantero permukaan habitat itu kemudian embentuk kelompok – kelompok 5. Evolusi interaksi komunitas yaitu disini terjadi hubungan yang pada mulanya sederhana menjadi semakin kompleks antara lain eksploatasi, mutualisme dan koeksistensi dan sebagaianya. 6. Invasi yaitu dalam proses kolonisasi, germinalesz mempunyai sifat yang agresif dan mudah mengandalkan adaptasi sehingga mencapai seluruh lahan dari waktu ke waktu. Vegetasi itu tumbuh dan dan berkembang sehingga mencapai kemantapan. 7. Reaksi yaitu meliputi kondisi baru yang diciptakan dengan adanya vegetasi di suatu habitat. Pdaa dasarnya perubahan itu melalui cara : a. Pergantian sifat dan reaksi tanah. b. Dengan memodifikasi iklim 8. Stabilitas yaitu macam – macam interaksi baik antara individu, populasi vegetasi maupun antara vegetasi dan habitatnya membawa perubahan – perubahan yang gradual baik pada habitat maupun struktur vegetasi. 9. Klimaks yaitu merupakan tahap akhir perkembangan setelah stabilisasi. Secara pasti klimaks yang sebenarnya sukar dinyatakan karena komunitas dan lingkungan akan dapat saling berubah sesuai dengan sifat yang dinamik. Komunitas vegetasi diklasifikasikan dalam beberapa cara menurut kepentingan dan tujuannya. Pada umumnya dan yang banyak disukai ialah klasifikasi berdasrkan : a. Fisiognomi b. Habitat c. Komposisi dan dominasi spesies A. Fisiognomi adalah menunjukkan kenampakan umum komunitas tumbuhan. Komunitas tumbuhan yang besar dan menempati suatu habitat yang luas di klasifikasikan kedalam komponen komunitas sebagai dasar fisiognominya. B. Habitat adalah karena komunitas sering dinamik dengan kekhasan habitat maka habitat ini digunakan menjadi dasar pembagian komunitas. Pada umumnya dikaitkan dengan kandungan air tanah pada habitat yang bersangkutan. Menurut Clement vegetasi dapat dianalisa kedalam unit klas – klas berikut dalam urutan yang turun. 1. Formasi Menurut clement unit vegetasi terbesar adalah formasi tumbuhan. Formasi tumbuhan merupakan unit vegetasi yang besar di suatu wilayah yang ditunjukkan oleh beberapa bentuk pertumbuhan yang dominan, misalnya hutan di tunjukkan oleh pohon – pohon. Formasi tumbuhan merupakan hasil makroklimat da ini dikendalikan dan di tentukan batasnya oleh ilkim saja. Dengan lain perkataan formasi tumbuhan terjadi dalam suatu kesatuan iklim dan alam. 2. Assosiasi Setiap formasi klimaks, berisikan dua atau lebih pembagian yang lebih kecil yang dikatakan sebagai assosiasi yang ditandai oleh lebih dari satu spesies yang dominan dan khas. Jadi assosiasi adalah vegetasi regional, dalam formasi ini merupakan klimaks sub iklim dalam formasi umum. 3. Fasiasi ( Faciation ) Setiapa assosiasi pada dasarnya meliputi beberapa spesies dominan yang berisikan 2 atau lebih 2 sub unit. Setiap fasiasi dapat dihuni oleh dua atau lebih dominan, tetapi jumlah total dominan dalam fasiasi akan berkurang ( lebih kecil ) dari pada assosiasi. Variasi secara local dalam assosiasi disebut losiasi ( lociation) 4. Konsosiasi (Consociation ) Jika hanya terdapat satu dominan dalam klimaks. Konsosiasi merupakan unit komunitas yang lebih kecil denganm dominan tunggal dan masih mempunyai bentuk pertumbuhan yang mencirikan formasi. Unit vegetasi seperti itu terutama modifikasi oleh kondisi edhapik, misalnya konsosiasi Oak-Beech 5. Sosiasi ( Societeies ) Assosiasi dan konsosiasi dapat dianalisis lebih jauh kedalam beberapa komunitas kecil ( unit ) yang di bawah pengaruh langsung variasi habitat local komunitas. Ini didominasi oleh satu atau dua spesies lain dari dominan pada assosiasi dan konsosiasi. Unit yang lebih kecil disebut sosiasi. Dominasi sosiasi merupakan sub dominan dan dominan yang lebih ekonomis. Dengan demikian sosiasi merupakan dominan dalam dominan yang spesies dominan itu merupakan sub ordinat. Jika kita menganggap konsosiasi sebagai satu kesatuan. 6. Clans ( klans) Dalam setiap sosiasi dapat ditemukan dua atau lebih unit klimaks yang terkcil, ini yang disebut klans. Setiap klans merupakan agregasi kecil satu individu tetapi sangat local dan spesies dominan yang tertutup. Struktur komunitas vegetasi. Studi mengenai struktur dan klasifikasi komunitas tumbuhan dapat juga disebut fitososiologi. Analisisnya di sebut analisis vegetasi, yang terdiri atas analisis kualitatif dan kuantitaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa berikan coment
Terima kasih atas kunjungan anda