Januari 16, 2012

Organologi

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN

Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
Kompetensi Dasar :
•Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
•Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
•Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
•Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya



A. Struktur Akar dan Fungsinya

• Struktur Akar :


gambar bagian-bagian akar

gambar bagian-bagian batang
Inti Akar

- Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun.

- Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Rambut Akar berbentuk serabut halus, terletak di dinding luar akar, berfungsi mencari jalan di antara butiran tanah, menyerap air dari dalam tanah.

Tudung Akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah.

1. Akar Serabut, berbentuk seperti serabut, ukuran relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama, dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil).

2. Akar Tunggang, terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama, dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).

• Fungsi Akar :

a. Menyerap air dan zat hara (mineral).

b. Menunjang berdirinya tumbuhan.

c. Sebagai alat pernapasan.

d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.



B. Struktur Batang dan Fungsinya

• Struktur Batang :

gambar bagian-bagian batang



• epidermis

• korteks

• endodermis

• silinder pusat (stele) terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.

Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis :

• Batang berkayu memiliki cambium. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar.

• Batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga.

• Batang basah memiliki batang yang lunak dan berair.

• Fungsi Akar :

a. Penopang, menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari).

b. Pengangkut air dan mineral dari akar ke daun, pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

c. Penyimpan makanan cadangan.

d. Alat perkembangbiakan vegetatif



C. Struktur Daun dan Fungsinya

• Struktur Daun :


gambar bagian-bagian daun



• tulang daun

• helai daun

• tangkai daun

• pelepah daun

• urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun.

Bentuk tulang :

a. Menyirip, contoh : tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

b. Melengkung, contoh : tulang daun sirih, gadung, dan genjer.

c. Menjari, contoh : tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.

d. Sejajar, contoh : tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.

Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya.

Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.

• Fungsi Daun :

a. Pembuatan makanan dalam proses fotosintesis

b. Pernapasan melalui stomata yaitu pertukaran gas terjadi.

c. Penguapan



D. Struktur Bunga dan Fungsinya

• Struktur Bunga :

gambar bagian-bagian bunga



• Kelopak, berwarna hijau dan berfungsi menutup bunga di saat masih kuncup.

• Mahkota, bagian bunga yang indah dan berwarnawarni.

• Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan.

• Putik sebagai alat kelamin betina.

• Dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga.

• Fungsi bunga : sebagai alat perkembangbiakan generatif (perkembangbiakan yang didahului pembuahan).

Jaringan Parenkhim

Pengertian Jaringan Parrenkhim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Merupakan bagian yang paling banyak terdapat pada tumbuhan.
Sel- sel penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Oleh karena itu, sel- sel jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan lain. Sel- sel jaringan parenkim juga bersifat fl eksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena dinding selnya tipis.

Gambar Jaringan Parenkim.
Di antara jaringan epidermis dan empulur terdapat jaringan parenkima,jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan, dengan karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi sangat bervariasi, bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas. Sel- sel penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Oleh karena itu, sel- sel jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan lain. Sel- sel jaringan parenkim juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena dinding selnya tipis. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur.
2.2 Struktur sel parenkim
Sesuai dengan peranannya sebagai jaringan dasar, banyak sel- sel yang strukturnya tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu aringan, dimasukkan sebagai parenkim. Dinding sel arenkim umumnya tipis, terutama yang mengandung kloroplas dan yang fungsinya sebagai penyimpa cadangan makanan. Yang dinding selny tebal dengan penebalan lignin misalnya terdapat pada parenkim xylem. Is parenkim bervariasai sesuai dengan fungsinya, misalnya untuk fotosintesis mengandung kloroplas ( jaringan yang terbentuk dari sel-sel semacam itu disebut klorenkim , vakuolanya banyak. Makanan cadangan yang terdapat dalam sel parenkim dapat berupa larutan dalam vakuola (misalnya gula terlarut), cairan dalam plasma ( misalnya protein, lemak, minyak ) atau berupa Kristal amilum.

2.3 Ciri-ciri Jaringan Parenkim
— Dinding selnya tipis, dinding selnya jarang mengandung lignin
— Bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan
— Bersifat maristematis
— Bentuk vakuola yang besar dan banyak
— Berbentuk segi enam/bulat
— Terdapat ruang antar sel
— Terdapat diantara jaringan yang lain
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem, Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim yang mempunyai ruang antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan.
Pada umumnya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi terjadinya menurut cara :
a. Skisogen, yaitu sel- selnya saling menjauh sehingga terbentuk ruang diantaranya, missal pada tangkai daun teratai yang terjadi karena sel- selnya membelah memanjngsejajar sumbu dan tegak lurus pada ruang antar sel pertama, sehingga antar sel itu menjadi bulat, dikelilingi oleh sel hasil pembelahan itu. Parenkim yang susunannya demikian dinamakan aerenkim.
b. Lisigen, ruang terjadi karena sel beserta isinya larut, contohnya ruang minyak pada daun jeruk.
c. Skisosiligen, ruang yang terjadi karena larutannya sel tertentu diikuti saling menjauhi sel- sel sekitarnya, contohnya ruang antara protoxilem.
d. Reksigen, sel- sel robek karena tertarik pertumbuhan sekitarnya, misalnya dalam berkas pengangkut batang jagung.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
2.4 Letak Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terletak hampir semua organ
tumbuhan seperti:
— Pada batang dan akar
— Pada empelur batang
— Dalam daun (mesofil)
— Daging buah
— Pada endosperma (jaringan sel yang menyimpan cadangan makanan)

2.5 Fungsi Jaringan Parenkim
· Menyimpan cadangan makanan
· Tempat fotosintesis
· Sebagai penyokong tubuh saat vakuola berisi air
2.6 Jenis Parenkim
a). Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
1) Parenkim Asimilasi. Parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis,
2) Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein. Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak.
3) Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya
4) Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan.Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok

b). Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi menjadi beberapa kelompok yakni :
1. Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang utamadan sel-sel memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena banyak mengandung klorofil dari pada jaringan lainnya,dengan bentuk bulat memanjang /lonjong yang berjajar seperti tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil /zat hijau daun. Parenkim pagar berfungsi sebagai tempat fotosintetis

1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya.
2. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.
3. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat penyimpan hasil fotosintesis.
4. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.
5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang daun.
6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun.
7. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
2. Parenkim bunga karang (jaringan spons) merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade).Bunga karang berfungsi sebagai tempat fotosintetis.
3. Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang karenabersegi lima menjuntai atau lebih.
4. Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
5. parenkim pengangkut, sel- sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah pengangkutannya. Umumnya terdapat pada batang

Epidermis

(EPIDERMIS DAN DERIVAT-DERIVATNYA ~ GABUS)
Epidermis merupakan jaringan paling luar pada setiap organ tumbuhan,
misal : batang, akar, daun, dan sebagainya. Juga pada bunga, buah, biji sebelum
mengalami penebalan sekunder. Epidermis melindungi bagian dalam organ
tumbuhan, sehingga disebut jaringan pelindung.
Fungsi epidermis :
_ Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
_ Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
_ Sebagai pelindung terhadap perubahan toC
_ Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
Epidermis akar disebut juga epiblem/rhizodermis; hanya dijumpai pada
akar yang masih muda. Pada akar dan batang yang telah mengalami penebalan
sekunder, fungsi epidermis diambil alih oleh jaringan di bawahnya yaitu
periderm ~ jaringan gabus.
Epidermis Spermatophyta biasanya hanya terdiri 1 lapis sel. Tetapi pada
beberapa tumbuhan tertentu terdapat beberapa lapis sel epidermis, yang secara
morfologi dan fisiologi berbeda dengan jaringan dasar bagian dalam. Lapisan ini
secara ontogeni berkembang dari 2 jaringan meristem yang berbeda.
─ Lapisan epidermis dari protoderm ~ 1 lapisan terluar
─ Lapisan hipodermis/hidrodermis, dari meristem dasar terdiri dari beberapa
lapisan.
Lapisan epidermis dan hipodermis tersebut bersama-sama sering disebut sebagai
multiseriate epidermis/multiple epidermis/epidermis ganda. Epidermis seperti
ini dapat dijumpai pada beberapa tumbuhan tertentu. Misal : Moraceae (Ficus
elastica), Begoniaceae, Piperaceae, Chenopodiaceae. Velamen pada tanaman
anggrek juga merupakan epidermis multiseriate. Hipodermis sel-selnya sering
untuk menyimpan air disebut jaringan air/hidrodermis.
Derivat epidermis :
Adalah suatu bangunan/alat tambahan pada epidermis yang berasal dari sel
inisial yang sama dengan epidermis tertentu mempunyai struktur dan fungsi yang
berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis :
- Stoma(ta) - sel kipas - sel kersik
- trikoma(ta) - velamen - litokis, dll
Bentuk-bentuk sel epidermis, bermacam-macam, misalnya :
─ seperti kubus/prisma, tidak teratur dari permukaan merupakan segi
banyak, ada yang dindingnya berkelok-kelok tidak teratur, memanjang pada
Monokotil.
Sifat-sifat sel epidermis :
_ Selnya masih hidup, susunan rapat satu sama lain, tanpa ruang antar sel.
_ Plasma sel merupakan selaput, melekat pada dinding sel dengan sebuah
vakuola yang besar di pusat yang berisi cairan sel. Kadang-kadang berisi
antosian pada mahkota bunga dan daun Zebrina pendula dan kol merah
_ Plastida umumnya berupa leukoplas, hanya pada beberapa tumbuhan tertentu
beberapa Pteridophyta dan tumbuhan air dan tumbuhan yang hidup di tempat
teduh dapat dijumpai kloroplas.
_ Dinding luar yang berbatasan dengan udara luar relatif lebih tebal daripada
dinding sel sebelah dalam
Dinding luar epidermis biasanya mengandung kutin (senyawa lemak) terdapat di
antara / dalam ruang inter fibrilar / inter miselar selulosa. Di sebelah luar dinding
luar biasanya dilapisi dengan kutikula. Biasanya kutikula tidak dijumpai pada
akar yang tumbuh aktif. Tebalnya kutikula tidak sama pada semua tumbuhan,
umumnya lebih tebal pada tumbuhan yang hidup pada habitat kering. Pada
permukaan kutikula sering dijumpai endapan lilin yang menyebabkan daun dan
buah menjadi berkilat. Dijumpai ada tanaman : Brassica, Dianthus, Saccharum,
daun Musa untuk menjaga kelembaban permukaan
Keterangan mengenai beberapa derivat epidermis :
1. STOMATA
Fungsi stomata :
_ Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
_ Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
_ Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Susunan anatomi sebuah stoma dilihat pada penampang lintang :
1. sel penutup
2. sel tetangga
3. porus
4. dinding perut
5. dinding punggung
6. dinding luar
7. dinding dalam
8. rigi luar
9. rigi dalam
TIPE-TIPE STOMA : ditinjau dari berbagai sudut :
Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup.
a) Tipe Amaryllidaceae b) Tipe Gramineae
c) Tipe Mnium d) Tipe Heleborus
Menurut jumlah dan letak sel tetangga pada Dicotyledoneae
a) Tipe Ranunculaceae / anomositik / irregular celled
- jumlah sel tetangga tdak tertentu
- sel tetangga = epidermis
- terdapat : Ranunculaceae,
Sambucus sp, Heleborus sp dan
Cucurbita sp
b) Tipe Caryophyllaceae/Labiatae/diasitik/cross-celled
- 2 sel tetangga
- dinding pemisah tegak lurus
panjang stoma
- terdapat : Labiatae, misa :
Orthosiphon stamineus
c) Tipe Rubiaceae/parasitik/paralel-celled
- 2 sel tetangga
- dinding pemisah searah poros
panjang stoma
- terdapat : Rubiaceae, Erythroxylon
coca, Phaseolus sp
d) Tipe Cruciferae/Solanaceae/anisositik/unequal-celled
- umumnya 3 sel tetangga
- salah satu lebih kecil/lebih besar
dari yanglain
- terdapat : Solanaceae, misal :
Datura metel, Nicotiana tabacum
e) Tipe aktinositik/radiate celled
- 4 atau lebih sel tetangga
- tersusun radier
- terdapat : Proteaceae
f) Tipe siklositik modifikasi tipe aktinositik
- 4 atau lebih sel tetangga
- tersusun teratur membentuk
lingkaran mengelilingi stoma
- terdapat : Proteaceae
Stebbins & Khush (dalam Fahn, 1991) mengemukakan tipe-tipe stoma pada
Monokotil.
1. Sel penutup / sel penjaga dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga
Umumnya dijumpai pada anggota Araceae, Commelinaceae, Musaceae,
Cannaceae, Zingibraceae.
2. Sel penutup stoma dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga, yang 2 bentuknya
bundar, lebih kecil dan terdapat di ujung sel penutup stoma.
Umumnya dijumpai pada anggota Palmae, Pandanaceae, Cyclantaceae.
3. Sel penutup dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang sama dengannya, 1 setiap
sisi.
Contoh pada anggota Pontederiaceae, Flagellariaceae, Butomales,
Alismatales, Potamogetonales, Cyperales, Graminales, Juncales, dan
lain-lain.
4. Sel penjaga tidak bergabung dengan sel sel tambahan yang manapun.
Contoh pada Liliales (kecuali Pontederiaceae) Dioscoreales,
Amaryllidales, Iridales, Orchidales, dll.
Menurut letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis :
a) Tipe paneropor Mesophyta
b) Tipe kriptopor Xerophyta, Pinus sp, Ficus sp
c) Tipe yang menonjol di atas permukaan helaian daun tumbuhan air yang
daunnya terapung (misal : Teratai)
Menurut sejarah terjadinya :
a) Mesogenus : sel penutup dan sel tetangga berasal dari sel induk yang
sama
b) Perigenus : sel induk tidak sama, sel tetangga berasal dari sel yang
terletak di sekitar sel induk penutup stoma
c) Mesoperigenus : sel penutup dan salah satu sel tetangga sel induknya
sama, sel tetangga yang lain dari sel induk di sekitar s.i.
penutup stoma
2. TRIKOMA(TA) (Rambut Daun)
_ Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambutrambut
_ Dijumpai pada seluruh organ : daun, batang, bunga, buah, akar; tetapi
terutama terdapat pada daun disebut rambut daun.
Berdasar jumlah sel penyusunnya, dibedakan menjadi :
─ Trikoma uniseluler (tunggal) : berupa sebuah sel, umumnya tidak
bercabang tetapi kadang-kadang bercabang.
─ Trikoma multiseluler (bersel banyak) : merupakan 1 deretan sel/beberapa
lapis (deretan) sel. Ada yang terdiri dari bagian tangkai + bagian kepala;
bercabang seperti pohon (dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang
yang memanjang dan mendatar (stellate hairs)
Berdasar ada tidaknya fungsi sekresi, dibedakan menjadi :
a) Trikoma non glanduler (tanpa kelenjar) : sering disebut “ rambut biasa “
(rambut pelindung) :
- bila sel-selnya tidk berfungsi sebagai jaringan sekretoris
Contoh :
_ Papillae (papila) : terdapat pada corolla/perhiasan bunga
_ Rambut uniseluler sederhana / multiseluler uniseriat : umumnya dijumpai
pada Lauraceae, Moraceae, Triticum, Hordeum, Gossypium (rambut biji),
Ceiba pentandra (rambut buah).
_ Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara
nyata sekali
- tidak bertangkai duduk disebut sisik
- bertangkai rambut berbentuk perisai (peltata)
_ Rambut multiseluler yang berbentuk bintang (stelata) atau berbentuk
seperti tepat lilin (kandelabrum)
- Rambut bintang : pada Styrax officinalis, Hibiscus tiliaceus
(Fahn Gb. 89 – 2,3 287)
- Rambut kandelabrum : Verbasum (Fahn Gb 89 – 1 / hal 287)
_ Rambut kasar multiseriat : pada pangkal tangkai daun Portulaca oleracea
pada Schizanthus dan spesies-spesies tertentu dari Compositae
(Fahn Gb 89 – 4 / hal 287)
_ Rambut uniseluler pada tembakau (Nicotiana tabacum)
_ Rambut-rambut pada akar (rambut akar) ~ adalah sel epidermis
berbentuk tabung memanjang, umumnya tidak bercabang, dinding tipis,
vakuola lebar, umumnya uniseluler kecuali pada Kalanchoe fedschenkoi
pada akar udara ditemukan rambut akar yang bercabang. Dihasilkan oleh
sel epidermis tertentu yang disebut trikoblast / sel berambut / sel pilifer.
Sel ini umumnya kurang memanjang dibandingkan sel epidermis yang
lain. Rambut akar dibentuk pada akar muda, di luar daerah meristematik.
Umumnya umur rambut akar singkat (beberapa hari). Dengan kematian
rambut akar dan bila sel tidak mengelupas dinding sel epidermis
menjadi bergabus dan berlignin.
b) trikoma glanduler /rambut kelenjar
Apabila selnya atau salah satu selnya mempunyai fungsi sekresi
sebagai sel/ jaringan sekretoris. Trikom yang terdiri dari bagian tangkai dan
kepala, umumnya fungsi sekresi di bagian kepala.
Contoh :
_ Trikom sekresi garam : rambut seperti gelembung yang terdiri atas sel
sekresi yang besar di ujung tangkai yang terdiri atas 1 atau beberapa sel.
Misal : pada Atriplex portulacoides
_ Kelenjar multiseluler terdiri atas beberapa sel sekresi dan sel pengumpul di
pangkal. Misal :
- Kelenjar kapur pada Plumbago capensis
- Kelenjar garam pada Limonium, Avicenia dan Tamarix
_ Hidatoda trikom :
Trikom yang mengeluarkan larutan encer yang berisi beberapa bahan
organik dan anorganik
Misal : pada daun muda dan batang Cicer arientinum : terdiri dari tangkai
uniseriat dan kepala lonjong yang bersel banyak.
_ Trikoma sekresi nektar / klj madu : misal pada Abutilon, corolla Lonicera
yaponica, Trapaeolum majus (Lihat Fahn / Gb. 257 & 258)
_ Trikoma sekresi getah : misal pada ochrea Rumex dan Rheum getah
terutama polisakarida
_ Rambut sengat : misal pada Urtica, Fleurya interupta (lateng)
- terdiri sel tunggal, panjang, pangkal melebar seperi kandung kemih,
bagian atas menyempit seperti jarum, ujung mengalami penebalan
(silika, agak ke bawah dengan kalsium). Di dalam sel berisi cairan :
Histamin, Acetil cholin & Na-formiat yang menyebabkan rasa gatal.
_ Koleter : trikom yang menghsilkan bahan lengket disebut rambut
pere kat. Berbentuk seperti gelembung, terdiri dari bagian kepala dan
tangkai, baik uniseluler maupun muli seluler. Tangkai kadang-kadang
tidak ada. Misal daun dan tunas-tunas Rosa, Aesculus, Coffea dan lainlain.
_ Pada Ortosiphon stamineus : 1 sel tangkai dan 4 sel kepala
Mentha piperita : sel kepala : 8 sel kepala
Di dalam sel trikoma umumnya tipis dan mengandung selulosa, tetapi ada yang
mengalami lignifikasi sehingga dindingnya tebal.
Fungsi trikoma pada masing-masing organ :
_ Pada akar : untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur-unsur
hara
_ Pada daun : untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi
gangguan hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma
kaya akan plasma)
_ Pada bunga : nectaria mengeluarkan madu untuk menarik serangga
membantu penyerbukan. Pada kepala putik
mengeluarkan zat perekat ss mudah melekat
terjadi penyerbukan pembuahan
_ Pada biji : biji menjadi ringan mudah diterbangkan
oleh angin membantu penyebaran
- mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji
menyerap air biji lekas berkecambah dan tumbuh
_ Pada batang : untuk mengurangi penguapan dan untuk memanjat (Kaktus,
Rotan)
KEGUNAAN TRIKOMA bagi manusia, antara lain :
_ Rambut biji kapas (Gossypium sp) bahan penting untuk tekstil
_ Rambut buah kapok (Ceiba pentandra) bahan kasur
_ Rambut kelenjar daun Mentha piperita bahan obat
mengandung minyak permen
_ Rambut kelenjar daun teh (Camellia sinensis) aroma pada air teh
Beda antara Trikoma, Emergensia dan Spina
_ Trikoma : tonjolan pada permukaan organ yang dibentuk oleh sel epidermis
mudah lepas
_ Emergensia : tonjolan pada permukaan organ yang tidak hanya dibentuk oleh
sel-sel epitelium tetapi juga dibentuk oleh sel-sel sub epidermal, yaitu sel-sel
atau jaringan-jaringan yang terdapat di daerah cortex.
Contoh : - tonjolan-tonjolan pada buah kecubung (Datura metel)
- rambut-rambut pada kulit buah rambutan
- duri tempel pada tanaman mawar masih agak mudah
lepas
_ Spina : adalah duri dalam arti yang sebenarnya. Tonjolan pada permukaan
epidermis yang dibentuk oleh sel-sel atau jaringan di daerah stele.
Contoh : duri pada batang Bougainviella spectabilis
3. SEL KIPAS/BULLIFORM CELL :
Dijumpai pada Gramineae dan anggota Monocotyledoneae yang lain,
kecuali Helobiae, berupa sel-sel berdinding tipis dengan vakuola yang besar,
ukuran sel lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis. Sel-sel ini dapat terdapat
di seluruh permukaan adaksial daun/berupa deretan sejajar yang terpisah di
antara tulang-tulang daun. Sel-sel ini tersusun seperti kipas dan sel pusatnya
adalah yang paling tinggi. Sel kipas mengandung banyak ar dan tanpa/hampir
tidak mengandung kloroplas.
Fungsi sel kipas :
Berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan
4. SEL KERSIK DAN SEL GABUS
Pada Gramineae, terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang
yang disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek
ini terdiri atas 2 tipe sel, yaitu : sel silika dan sel gabus. Kedua macam sel ini
sering dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun.
Sel silika : mengandung badan-badan silika (SiO2) yang berbentuk
bulatan, elips, halter/pelana. Dijumpai juga pada tanaman Cyperaceae,
Equisetinae dan Ficus dan beberapa Monocotyledoneae lainnya.
Kandungan silikon dalam sel muda rendah, akumulasinya tinggi pada sel
yang mengalami proses menua. Sel gabus : dinding selnya disisipi suberin
(gabus). Fungsi sel gabus dan sel silika : memperkuat batang, kulit batang
menjadi keras.
5. LITOKIS
Dijumpai pada daun Ficus sp (beringin), di antara sel-sel ep ada yang
mengalami penebalan secara centripetal yang tersusun oleh tangkai selulosa
dengan deposisi/endapan Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti
sarang lebah dan disebut sistolit.
BAHAN PRAKTIKUM
UNIT 8
Preparat 1 : Epidermis batang Sacchharum officinarum (dalam air)
Familia : Gramineae/Poaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Sel silika
2. Sel gabus
3. Sel panjang
4. Sel pendek
Preparat 2 : Irisan epidermis bawah daun Nicotiana tabacum (dalam air)
Familia : Solanaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Sel epidermis
2. Sel apikal
3. Sel medial
4. Sel basal
5. Trikoma
Preparat 3 : Irisan epidermis bawah daun Zea mays (dalam air)
Familia : Gramineae/Poaceae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Sel epidermis
2. Sel tetangga
3. Sel penutup stoma
4. Porus
Preparat 4 : Irisan epidermis bawah daun Orthosiphon stamineus (dalam air)
Familia : Labiatae/Labiatae
Perbesaran : Kuat
Keterangan :
1. Stoma
2. Sel tetangga
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebutkan minimal 4 macam derivat epidermis.
2. Apa fungsi stoma ?
3. Sebutkan dan gambarkan 2 macam bentuk sel penutup stoma.
4. Sebutkan tipe stoma pada daun tembakau.
5. Apakah tipe stoma pada daun jagung ?
6. Apakah beda antara trikoma glanduler dan non glanduler ?
7. Sebutkan fungsi trikoma bagi tumbuhan.
8. Sebutkan derivat epidermis yang terdapat pada kulit batang tebu

Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa


JARINGAN MERISTEM



jaringan-meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis



jaringan-epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim



jaringan-perenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong


Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut



Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus



jaringan-gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.