Desember 14, 2011

Laporan Sampling Di Pondok Indah


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari :nasyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-Smith,1983).
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan:
1) Mempelajari tegakan hutan, yaitu pohon dan permudaannya.
2) Mempelajari tegakan tegakan bawah, yang dimaksud tumbuhan bawah adalah suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan, padang rumput/alang-alang dan vegetasi semak belukar.
Dari segi floristis ekologis pengambilan sampling dengan cara “random sampling” hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya homogen, misalnya padang rumput dan hutan tanaman. Pada umumnya untuk keperluan penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai “systematic sampling”, bahkan “purposive sampling” pun boleh digunakan pada keadaan tertentu. Luas daerah contoh vegetasi yang akan diambil datanya sangat bervariasi untuk setiap bentuk vegetasi mulai dari 1 dm2 sampai 100 m2. Suatu syarat untuk daerah pengambilan contoh haruslah representatif bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh populasi-populasi. Jadi peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu tadi, dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas tersebut (Soemarto, 2001).
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum (Odum, 1998).
1.2  Tujuan Penelitian
1. Menentukan luas petak minimum yang terpersentatif dengan komunitas tumbuhan yang diteliti
2. Mengetahui besar nilai penting untuk menetapkan dominasi suatu spesies terhadap spesies lainya.
3. Menentukan keaneragaman spesies
2.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah ingin mengetahui komposisi dan dominansi suatu spesies serta struktur komunitas di suatu daerah,dan juga agar mahasiswa dapat memahami dan mempraktekan random sampling ini dengan baik di lapangan. Praktikum ini adalah dapat melatih mahasiswa untuk menganalisa struktur komunitas dan komposisi tumbuhan yang terdapat di suatu daerah.


BAB II
2.1  Kajian Pustaka
Vegetasi adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang melapisi atau menutupi hampir seluruh permukaan tanah di muka bumi (Mueller, 1974 dalam Mayor, 1997). Vegetasi disuatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat 1ain, hal ini dikarenakan adanya faktor lingkungannya yang berbeda.  Struktur dan komposisi suatu vegetasi dapat diketahui daninformasi tersebut dapat kita peroleh dari hasil analisis vegetasinya.
2.2 Mengenai Analisis Vegetasi
Analisis  vegetasi adalah  cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan struktur (bentuk) vegetasi (Hariyanto,  2008). Analisa vegetasi secara garis besar mempelajarikomunitas tumbuhan, yang mencakup identifikasi spesies dan bentuk pertumbuhan spesies(Mueller, 1974 dalam Hutan, 2008). Pada umumnya analisis vegetasi  dibedakan atas analisisvegetasi kuantitatif dan kualitatif.Analisa vegetasi kualitatif meliputi penghitungan secara floristik (menghitung jumlahspesies atau jenis, stratifikasi, sosiabilitas, aspeksi, hubungan interspesifik, bentuk hidup danspektrum biologi). Analisis vegetasi kuantitatif meliputi beberapa parameter yang langsungdapat diukur, seperti frekuensi, kepadatan dan tutupan. Dalam analisa vegetasi kualitatif,tidak diperlukan sampling khusus dan pengukuran karena dapat dideskripsikan denganobservasi  visual  terhadap  setiap  individu  spesies.   Sedangkan  pada  analisa  vegetasikuantitatif diperlukan suatu perkiraan atau estimasi dengan melakukan suatu observasi padatempat yang berbeda atau pada tempat sampel dalam habitat (Hariyanto, 2008).


2.3 Mengenai Luas Minimum
Luas minimum merupakan langkah awal  dalam  menganalisis suatu vegetasi  denganmenggunakan metode kuadrat karena luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasihasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat(Chea blog, 2009). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat.
Analisis vegetasi kulitatif mempelajari vegetasi dengan observasi visual tanpa sampling kusus dan pengukuran . analisis akan menghasilkan data yang mengambarkan sifst-sifst kusus dari spesies (sosiabilitas, periodisitas,vitalitas dan srtratifikasi tumbuhan ).
vegetasinya, meliputi frekuensi ,kerapatan, kerimbunan, dan luas basal ( dominansi), indeks nilai pentinng dihitung berdasarkan penjumlahan nilai FR (frekuensi relative), KR (keratin relative), dan DR (dominansi relative) karena itu , INP menggambarkan besarnya pengaruh yang diberikan suatu spesies tumbuhan terhadap komunitasnya.

2.4 Pengambilan dilapangan
Analisis vegetasi kualitatif maupun kuantitatif tidak mungkin dilakukan diseluruh area studi. Disamping karena memakan biaya, tenaga ,dan waktu yang besar, juga demi efisiensi dan ketepatan hasil analisis.
Bentuk petak contoh dapat berupa segiempat, bujursangkar, lingkaran, garis ,atau titik (tampa plot plotlees). Ukuran petak contoh dapat bervariasi (besar atau kecil) tergantung homogenitas vegetasi yang ada.Dengan demikian, pada suatu vegetasi hutan misalnya : umumnya akan terdapat area dengan luas tertentu dan daerah ini sudah memperlihatkan kekususan dari vegetasi secara keseluruhan . Area ini biasanya memiliki luas minimum, yang ditentukan berdasarkan atas pembuatan Kurva Luas Minimum. Berdasarkan penghitungan jumlah spesies pada berbagai ukuran petak contoh, maka luas minimum petak contoh ini ditentukan setelah penambahan luas petak contoh tidak menyebabkan kenaikan jumlah  spesies lebih dari 10%. Berdasarkan pengalaman dilapangan , untuk analisis vegetasi tanaman atau tumbuhan 1 x 1 m. Jumlah petak contoh bervariasi untuk Berbagai tipe vegetasi dan tergantung kebutuhan.
BAB III
Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
Analisis vegetasi praktikum dilaksanakan tanggal 17 juni 2011 tepatnya hari jum’at jam 15-00 WIB di Pondok Indah Banyuwangi.
3.2 Alat dan Bahan
1.    Pasak ukuran 1m @ 24buah
2.   Tali raffia ukuran 1 x 1 m
3.   Alat tulis
4.   Note book
3.3 Cara Kerja
1.    Menentukan luas minimum
a.        Menyiapkan empat pasak dan talia rafia, mengikat tali rafia pada tiap pasak sehingga membentuk segi empat dengan ukuran (1 x 1) m2. Mencatat semua jenis tumbuhan yang berada dalam kuadrat tersebut.
b.      Membuat tabel pengamatan dan menghitung frekuensi, kerapatan, kerimbunan, dan indeks nilai penting.
c.       Mengambil jenis tanaman atau tumbuhan dan mencari nama-nama tanaman atau tumbuhan yang sudah diamati.
d.      Membuat makalah dari hasil penelitian atau praktikum.


BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
4.1   Hasil Pengamatan

Tanggal          : 17 Juni 2011
Waktu            : 15.00 WIB sampai selesai
Lokasi            : Pondok Indah
4.2  Foto tumbuhan
A.    Rumput gajah mini
Plot 1. 22 Plot 2. 0 Plot 3. 5 Plot 4. 0 Plot 5. 7 Plot 6. 5

B.   
Plot 1. 39, Plot 2. 31, Plot 3. 13, Plot 4. 48
, Plot 5. 30. Plot 6. 70


C.   Semanggi Gunung
Plot 1, 26. Plot 2. 45. Plot 3. 25. Plot 4 .45
Plot 5. 45. Plot 6. 46

D.Tumnuhan
Kingdom             : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom         : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi          : Spermatophyta (Menghasilkan biji)                                                                                               Divisi                   : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                     : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas             : Commelinidae
Ordo                     : Cyperales
 Famili                  :
Cyperaceae
Genus                   :
Cyperus
Spesies                 : Cyperus rotundus L.
      Plot 1 = 4 Plot 2 = 2 Plot 3= 0 Plot 4= 0 plot 5= 2 Plot 6=22
E.Jukut Pahit (Axonopus compressus )
Kindom = Plantae
Plot 1=6. Plot 2 = 7. Plot 3 = 3. Plot 4 = 0. Plot 5 = 5
Plot 6 = 11

F.Patikan Kebo (Euphorbia hirta)
Plot 1 =5. Plot 2 = 0. Plot 3 = 3. Plot 4 = 0. Plot 5 = 0
Plot 6 = 0


G. Plot 1 = 5. Plot 2 = 0. Plot 3 = 3. Plot 4 = 2 .Plot 5 = 0. Plot 6= 4



H.Meniran (Plyllanthus niruri l)
Plot 1 =0 Plot 2 =2 plot 3 = 1 Plot 4 = 0 Plot 5 = 0 Plot 6 = 6

I.            
Plot 1 = 0 Plot 2 = 4. Plot 3= 0 Plot 4 = 0 Plot 5 = 2 Plot 6= 0





J. Sambilotohis Paniculata
Plo1 1= 0. Plot 2= 0 Plot 3 = 35 Plot 4= 7 Plot 5= 3
Plot 6= 0



K. Runput Mutiara (Hedyotis corymbosa l )
Plot 1 , 2, 3, 4, 5, = 0
Plot 6 = 3

4.3   Pembahasan
Praktikum ini mengenai analisis vegetasi dengan metode acak dimana pada metode ini menggunakan plot untuk menghitung jarak dari spesies rumput. Metode ini biasa digunakan untuk vegetasi tanaman rumput.
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2011 pada pukul 15.00 wib dengan kondisi yang cerah. Praktikum ini bertujuan supaya mahasiswa dapat memahmi dan mempraktikan metode random dengan baik dilapangan. Tiap kelompok mendapat 6 plot. Metode random tersebut dengan cara pengambilan plot 1 x 1m dibuat pesegi. Di setiap plot dicatat jenis-jenis spesies yang ada sampai plot ke 6.Dari hasil perhitungan, didapatkan FR terbesar ada pada jenis tumbuhan jukut pahit (Axonopus compressus ) dengan nilai 12,5 %. Nilai ini menunjukkan bahwa jukut pahit (Axonopus compressus ) memiliki kehadiran nilai tinggi di tiap plot dibandingkan dengan spesies yang ada diplot lainnya. KR terbesar pada jenis tumbuhan semanggi gunung dengan perolehan 36 %, nilai ini menunjukkan bahwa jati memiliki kerapatan yang tinggi bila dibandingkan dengan spesies yang lainnya. Sedangkan nilai DR terbesar ada pada tumbuhan B dengan nilai terbesar 15,6 %. Nilai ini menunjukkan penutupan tajuknya besar. Sedangkan nilai INP tertinggi tumbuhan semanggi gunung dengan perolehan nilai 66.4 %, ini menunjukkan bahwa semanggi gunung spesies yang paling dominan dan mencirikan masyarakat ditempat tersebut. Bentuk kehidupan dari spesies tumbuhan biasanya memiliki karakteristik yang tetap. Namun spesies yang sama dapat menerima bentuk kehidupan yang berbeda ketika tumbuh dibawah kondisi lingkungan yang berbeda. Vegetasi dapat diklasifikasikan kedalam struktur tanpa menunjuk pada nama spesies. Ini telah dibuktikan terutama dalam floristik lokasi yang belum dijamah, dan dalam lokasi dimana vegetasi tidak dapat diklasifikasikan dengan mudah dengan spesies yang dominan. Ketinggian tumbuhan digunakan sebagai kriteria dalam klasifikasi bentuk kehidupan. Walaupun, berbagai bentuk kehidupan dapat memberikan pemikiran khusus dari stratifikasi atau pelapisan dalam komunitas. Pondok Indah bukan merupakan ekosistem alami, melainkan ekosistem semi atau buatan sehingga ada campur tangan manusia yang menyebabkan tumbuhan dalam arboretum tersebut beragam (heterogen). Walaupun pada awalnya penanaman pohon di arboretum dilakukan secara merata menurut komunitas yang akan diciptakan. Ternyata bila dianalisis secara vertical, strata atau penyebaran kanopi tidak merata kerapatannya. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kompetisi antar species tumbuhan di arboretum (selain oleh kerusakan manusia) dalam memperoleh sinar matahari, air dan nutrisi-nutrisi yang ada dalam tanah.

BAB V
Penutup

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa metode random/ acak merupakan metode analisis vegetasi yang di buat se acak munkin  untuk yang relative homogen, maka petak plot mengunakan 1 x 1 m. Dalam metode intersepsi titik, variabel-variabel yang digunakan adalah dominansi dan frekuensi. Semanggi gunung merupakan tumbuhan yang dominan dan memiliki nilai penting tertinggi dibandingkan tumbuhan lainnya sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam pemberian nama suatu vegetasi. Pada pengamatan ada 8 jenis tumbuhan  yang ditemukan pada setiap plot, tumbuhan ini adalah tumbuhan A,tumbuhan B, tumbuhan C,tumbuhan E, tumbuhan F, dan tumbuhan G. Setelah dilakukan penelitian tersebut diharapkan pembaca bisa memahami dan menelaah terhadap hasil penelitian ini yang telah kami buat sehingga pembaca bisa memberikan kontribusi yang lebih baik, sekian.Munkin didalam penulisan ada kesalahan dan ada kekeliruhan mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Pustaka :
Brower,J.E.,Zar,J.H.,von Ende,C.N.,1989. Field and Laboratory Methods for General
          Ecology.E.Wm.C.Brown Publishers. Dubuque.
Anwar, 1995, BiologiLingkungan. Ganexa exact. Bandung.
Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
Horizon, 1969. Absorbtion of organicmumen soil science 50 hal 436-483
Haddy. 1986. Fisiologi Tumbuhan. Malang: UMM Press.
Lovelles, A.R. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropis. Gramedia: Jakarta
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: UI Press.
Rohman, Fatchur.dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang: JICA.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Rasyid. 1993. Ekologi Tanaman. Malang: UMM Press.
Rahardjanto Abdul Kadir, 2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang
Resosoedarmo, soedjiran. 1984. Pengantar Ekologi. Bandung: PT Remaka Rosdakarya
Surasana, syafeieden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: FMIPA Biologu ITB
Santoso. 1994. Ekologi Umum. Malang: UMM Press.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa berikan coment
Terima kasih atas kunjungan anda